VAR Buat Pertandingan Premier League Tak Menyenangkan
By ommed
nusakini.com - VAR kembali memicu perdebatan dalam pertandingan Premier League saat Tottenham Hotspur menghadapi Manchester City, Minggu (2/2/2020). Teknologi tersebut sudah benar memberikan penalti untuk tim tamu saat Serge Aurier melanggar Sergio Aguero.
Ilkay Gundogan yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya. Namun, penyelamatan Hugo Lloris menimbulkan kontroversi. Kiper Spurs tersebut terlihat sedikit maju sebelum bola ditendang gelandang berpaspor Jerman itu.
Kemudian saat Raheem Sterling terlihat diving di kotak penalti, wasit tidak memberikan kartu kuning yang membuat Jose Mourinho geram. Dua kejadian itu tidak ditinjau ulang VAR yang membuat fans Premier League semakin berang.
Berdasarkan survei YouGov dilansir Give Me Sport, Rabu (5/2/2020), lebih dari 50 persen penggemar menganggap VAR telah membuat laga di Premier League menjadi kurang menyenangkan.
Adapun 29 persen mengatakan teknologi itu membuat pengalaman menonton pertandingan menjadi jauh dari menyenangkan. Sementara 38 persen yang berasumsi sedikit kurang menyenangkan.
Hanya 12 persen yang menyatakan VAR membuat Premier League lebih menyenangkan. Itu pun terbagi menjadi dua kategori, yakni 3 persen jauh lebih menyenangkan dan 9 persen sedikit lebih menyenangkan.
Survei tersebut bisa menjadi masukan yang bagus untuk sistem VAR di Premier League.
VAR di Premier League kerap menjadi bahan ledekan karena kontroversi offside yang menggelikan. Tak sedikit gol yang tercipta batal setelah teknologi tersebut meninjau ulang dan sang pemain terjebak offside di bagian ketiak atau tumit kaki.
Menurut sebagian orang, VAR telah membuat permainan menjadi lebih kaku, serta menghilangkan drama di sepak bola dan diganti kontroversi VAR.
Beberapa manajer Premier League juga kerap melancarkan kritik terkait sistem VAR tersebut. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, vokal mengkritik VAR karena timnya kerap dirugikan.
Kejadian paling epik tersaji saat Guardiola mendampingi anak asuhnya ke Anfield. Setelah pertandingan ia menyalami semua pengadil lapangan dengan melontarkan kata sarkas 'Terima Kasih Banyak'. (b/om)